Tuesday, December 13, 2011

Baca Tulis Copas (sedikit penjelasan)

Tiga kata tersebut memiliki 'tenaga' yang kuat saat ini dalam dunia tulis menulis baik dalam media elektronik maupun cetak baik tulisan iseng sampai dengan tulisan akademis.
Sejak jaman Nabi, baca atau kata 'baca' sudah diperkenalkan atau mungkin jauh sebelum Nabi menerima wahyu pertama tersebut di Gua Hira. Menurut saya, arti kata 'baca' tidak hanya memfokuskan mata kepada simbol, huruf dan angka saja tanpa ada daya 'ingin memahami' dan mendalaminya.


Contoh sederhana, tulisan ini menggunakan aljabar atau abjad standar yang terdiri dari pengulangan-pengulangan huruf A-Z, yang ditandai dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Pertanyaannya, jika ada yang membaca tulisan ini dan beliau tidak dapat atau paham berbahasa Indonesia, apakah tulisan ini bermakna? atau hanya menjadi susunan abjad yang tak berarti? 

Masih banyak contoh sinis lain dan saya harap tidak membingungkan pembaca yang memahami bahasa Indonesia. Itulah 'baca' yang saya tahu. 'Baca' merupakan tindakan untuk memahami sebuah kejadian yang direkam lewat tulisan, sehingga orang yang membaca dapat mengambil intisari dari berita kejadian yang tertulis dan dapat menginformasikannya kembali melalui berbagai kemampuan yang dimilikinya, lewat seni, simbol-simbol dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh kelompoknya dan masih banyak metode penyebaran agar suatu berita kejadian apapun dapat dibaca orang banyak, sehingga berita kejadian tersebut dapat diambil manfaat, berguna bagi orang yang disekitarnya, abaikan jika tidak perlu.


Saat menerjemahkan arti kata baca menurut saya, saya menulis kata 'tulis', dimana kata tersebut saya pilih setelah kata 'baca', demi terstrukturnya tulisan ini. Pertanyaan klasik, lebih dulu mana telur atau ayam? Silahkan menafsirkan sendiri arti kata dari TULISan tersebut setelah Anda memBACAnya, kemudian silahkan Anda memberitahu hasilnya kepada dunia. 


Jika Anda melakukan penyebaran berita dari penelitian yang anda lakukan terhadap telur dan ayam tadi melalui media suara, contohnya, Anda telah mencatat atau menuliskannya lewat media rekam. Esensinya sama saja dengan tulisan di atas kulit hewan, dinding Gua, kertas, blog, tatto yang intisarinya adalah merekam sebuah kejadian lewat media sehingga generasi berikutnya dapat memBACA hal tersebut, dan mempermudah generasi tersebut untuk menindaklanjuti ke arah yang lebih baik, lebar dan luas. Berikutnya juga pada generasi berikutnya untuk memperluas ide tersebut dengan asumsinya masing-masing.


Hal tersebut dapat sedikit dirampingkan dengan menyebutkan bahwa tulisan merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan manusia dalam mengabadikan kecendikiaan dirinya dan kelompoknya sehingga dapat diterima dan dikembangkan oleh generasi selanjutnya.
Dari kedua hal kecil seperti ''baca dan 'tulis' yang sudah saya jabarkan menurut pandangan saya, ada kata serapan yang sangat populer di era sekarang, yaitu copas (ctrl s lalu ctrl v). No comment mengenai hal ini. Jika dikaitkan dengan plagiarism, jelas!! saya telah menggunakan kata-kata yang selama ini adalah pengulangan kata-kata. Saat saya menuliskan kata-kata 'baca tulis copas' ternyata saya mempraktikkan plagiarism. 



Kenapa plagiat? padahal belum tentu tepat penggunaan kata tersebut dalam kata copas. Teman-teman dalam forum kaskus.us bilang begini, REPSOL GAN!!! yang artinya sebuah thread yang sudah dipublikasikan di-share kembali dalam thread yang baru. Artinya postingan yang baru tersebut hanya mengcopy-paste thread yang sudah dibuat sebelumnya, dimana hal tersebut dianggap tidak berperikemanusiaan dan dianggap mencuri ide dari penulis sebelumnya. 

Copas? boleh? BOLEHLAH!! setiap quote yang kita tulis kembali itu pasti copas. Tapi ada adabnya, tata tulisnya, penghargaan bagi penulis terdahulu dan masalah lain diluar teks yang kita copas tadi. Menyenangkan menjadi orang yang dianggap. Bayangkan, tulisan Anda di copas orang lain dan dijadikan sumber atau rujukan dalam penelitian, skripsi, tesis atau disertasinya. Anda memiliki kontribusi atas kesarjanaan mereka, keren gak sih? 

Masih mau menuntut lewat materi? WHAT?? Masih cari keuntungan atas ketidaktahuan orang lain? Ahem! Tulisan bagian ini  lebih prokem biar gak perlu di copas, soalnya gak mungkin ada yang copas tulisan  gaya begini, tapi bisa aja sih, ya udah, cuek.

Intinya sih, biar orang lain paham atas apa yang mau kita omongin, bukan sekedar koleksi bahasa bunga yang bagus kalau di copas. Intinya sih: Silahkan copas atas dasar kebanggaan Anda terhadap penulis sebelumnya, tulis namanya, udah cukup kok buat dia. Kecuali penulis-penulis model J.K. Rowling, Dan Brown, lagian siapa juga yang mau ngopy buku setebal 500 halaman, mendingan beli. 

Kesimpulan: Anda BACA, Anda TULIS, Anda COPAS untuk 'referensi'. 

Reference: 

Alwasilah, C. 2001. Pokoknya Menulis. Jakarta 
http://www.mizzu.net/2011/01/copas-artikel-dan-tata-caranya.html
kaskus.us







0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home